Jumat, 25 Juni 2010

Negara terkorup....Apa kata dunia

Indonesia Negara Paling Korup di Asia-Pasifik

image
Foto: AP/Achmad Ibrahim
Hongkong, CyberNews. Indonesia, sebagai salah satu potensi pasar perekonomian yang berkembang sepanjang tahun lalu, dinilai sebagai negara paling korup dari 16 negara besar di Asia-Pasifik lainnya, terkait sebagai tujuan investasi. Hal ini terungkap dalam hasil survei bisnis yang dirilis di Hongkong, Senin (8/3).
Dengan tingkat korupsi yang merajalela di semua tingkat, usaha keras Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono untuk memerangi korupsi terhambat oleh isu politisasi oleh pihak-pihak yang terancam kebijakan yang ditetapkannya. Hal ini dinyatakan oleh Hong Kong-based Political & Economic Risk Consultancy, sebuah lembaga konsultan yang berpusat di Hongkong.
"Dana hasil korupsi telah dijadikan biaya yang digunakan oleh pihak-pihak yang korup untuk melindungi diri mereka sendiri dan berusaha menahan proses reformasi yang digulirkan. Diperkirakan seluruh sumber daya untuk melawan korupsi terancam rusak," sebut rilis survei tersebut.
Dalam survei tahun 2010 ini, Indonesia mendapatkan nilai 9,07 dari 10 sebagai negara paling korup, naik dari nilai semula 7,69 poin setahun yang lalu. Pengambilan sampel survei dilakukan secara acak (random sampling) terhadap 2.174 responden dari kalangan menengah dan senior eksekutif bisnis di wilayah Asia, Australia dan Amerika Serikat.
Di tempat lain, Kamboja menempati peringkat kedua negara paling korup, berturut-turut diikuti oleh Vietnam, Filipina, Thailand, India, Cina, Malaysia, Taiwan, Korea Selatan, Makao, Jepang, Amerika Serikat, Hong Kong, Australia, dan negara yang dinilai paling minim tingkat korupsinya dalam survei adalah Singapura.
Survei ini ingin menilai bagaimana korupsi dapat mempengaruhi tingkat kepemimpinan politik dan birokrasi, sekaligus bagaimana kinerja lembaga-lembaga utama milik negara dalam hal korupsi.
Selain itu, survei ini juga ingin menelaah bagaimana korupsi dapat mempengaruhi lingkungan bisnis secara keseluruhan, dan seberapa mudah atau sulitnya bagi sebuah perusahaan untuk menangani masalah internal dan eksternal ketika mereka menghadapi hal itu.
( Yuska , Reuters/CN14 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar